Sejarah Terbentuknya Coloring Book For Adult Indonesia
00.59
1) “My Own World” Begin
Berawal dari “obrolan iseng” antara saya (tria), khalezza
dan Mas Luqman. Kebetulan kami bertiga berasal dari latar belakang yang
berbeda, saya yang suka dengan dunia corat coret mewarnai, khalezza yang
seorang desain grafis dan Mas Luqman (CeO Renebook). Awalnya kami terinspirasi
dari Secret Garden yang dibuat oleh Johanna Basford, seorang ilustrator asal
Skotlandia. Buku mewarnai ini sudah booming di luar negeri. Sementara di
Indonesia, belum ada buku mewarnai untuk dewasa.
![]() |
| Buku Secret Garden oleh Johanna Basford |
Kemudian, kami juga melihat bahwa kita sebagai orang dewasa memerlukan “ME
TIME”, waktu untuk diri kita sendiri diluar kesibukan berbagai aktivitas maupun
menjalankan peran masing-masing. Kemudian, rutinitas yang menjadi salah satu
potensi stress ini juga harus diatasi. Mewarnai adalah jawabannya. Makanya kami
kemudian ingin membuat buku mewarnai khusus orang dewasa yang pertama kali di
Indonesia. Lahirlah My Own World edisi-1 Human and Animal.
![]() |
| Buku My Own World 1 |
2) Mengapa My Own World?
Karena buku ini adalah salah satu aktivitas “Me
Time”. Kemudian, buku ini memang adalah kami yang menyusunnya dengan berbagai
ide kreatif. Namun, setelah ini diwarnai, buku ini bukanlah lagi “milik kami,
tapi karya masing-masing orang atau si Pemilik buku tersebut, orang yang
mewarnai buku tersebut. Sebab, setelah diwarnai, tidak ada satupun yang sama
hasil mewarnainya meskipun dia adalah sahabat – kakak adik – atau bahkan orang
yang selalu mewarnai bersebelahan.
![]() |
| My Own World 1 |
![]() |
| Gambar Dari : Ren Little Corner |
Mengapa kami memilih Human and Animal sebagai tema pada edisi-1?. Kami
ingin membangkitkan “semangat mewarnai” yang telah lama hilang atau dilakukan
secara “sembunyi-sembunyi” ~misalnya ikut mewarnai buku anak~ ini dapat muncul
kembali dengan mewarnai sesuatu yang hidup yakni Human and animal.
3) Waktu yang dibutuhkan dari menentukan tema
proses kreatif hingga cetak
kemudian publikasi dan distribusi sekitar 3 bulan.
4) “Teka-teki Imajinasi”.
Tidak harus orang yang hobi mewarnai,
tidak harus ahli memadu-padankan warna, tidak perlu dipusingkan dengan tekhnik
mewarnai. Ambil “alat perang” (pensil warna, spidol, crayon, cat air, dll),
tabrak warnanya. Hasilnya akan membuat kita WoW, ternyata tabrak warna-pun
hasilnya bagus.
Ini Dia Hasil Mewarnai dari Teman Teman dan Komunitas Tabrak Warna
5) Responnya “surprise”.
Kami tidak menyangka dari ide sederhana
ternyata banyak testimoni yang masuk melalui email, socmed maupun secara
langsung yang menyebutkan bahwa buku ini memberikan banyak manfaat dan
inspirasi. Ada seorang volunter yang mengirimkan testimoninya kepada saya bahwa
buku ini adalah teman traveling dari satu pulau ke pulau lain, ada dokter yang
mengatakan bahwa ini adalah temannya jadi dokter jaga, dan sebagainya. Edisi
pertama saat ini sedang proses cetakan ketiga. Edisi kedua sudah mulai
didistribusikan ke toko buku, dan kami sedang proses kreatif edisi ketiga.
My Own World juga membuat kami menggagas “KOMUNITAS TABRAK WARNA yang
followersnya sdh lebih dari 1000 followers. Kegiatan kami, apel mewarnai tiap
hari Minggu, try and share hasil mewarnai, diskusi, meet up, pameran,
workshop dan lomba mewarnai. Dan kedepannya kami akan mengembangkan kegiatannya
tidak hanya sekadar ajang berbagi mewarnai, tetapi bagaimana kami berbagi
dengan sesama misalnya mewarnai bersama anak jalanan, bersama penderita kanker,
dan sebagainya.
![]() |
| Komunitas Tabrak Warna Meet Up |
6) My Own World menarik, karena :
Ø Ilustrasinya
bervariasi, tidak monoton, tidak terlalu rumit dan tidak terlalu mudah.
Ø Ada kutipan-kutipan
kata-kata motivasi
Ø Mudah dibawa
kemana-mana




























0 komentar