Tren Mewarnai Dewasa Sebagai Terapi
01.39
Ipak Ayu H Nurcaya Sabtu, 31/10/2015 19:54 WIB
Bisnis.com, JAKARTA –
Pada 2013 seorang
ilustrator, Johanna Basford meluncurkan sebuah buku mewarnai untuk orang
dewasa.Buku tersebut berjudul The Secret Garden yang saat ini
sudah terjual lebih dari 1,4 juta kopi dan berada pada peringkat sepuluh besar
sebagai buku terlaris di Amazon.
Di Indonesia ada
komunitas tabrak warna yang didirikan oleh tiga sekawan dengan latar belakang
berbeda yakni Tria Nurchayati (konsultan komunikasi), Khalezza (desain grafis)
dan Luqman Hakim Arifin (pernerbit buku).
Komunitas ini berdiri
setelah buku pertama mereka yang berjudul My Own World-1 diterbitkan. Buku
mewarnai yang ditujukan bagi orang dewasa di Indonesia tersebut juga langsung
mendapat respon yang baik.
“Dalam waktu tiga
bulan saja buku tersebut terjual 7.000 kopi, sekarang sedang proses percetakan
yang keempat. Sedangkan My Own World-2 memasuki cetakan
kedua,” kata Tria saat dihubungi Bisnis.
Tria mengatakan
kemunculan buku ini berawal dari ide ketiganya menghidupkan lagi dunia yang
dulu pernah dialami, yakni mewarnai. Seri yang pertama menurut Tria, temanya mewarnai
sketsa hewan dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan seri kedua lebih pada
komunikasi dua arah atau ekspresi yang bisa diberikan pada orang lain
seperti ‘I Love You’.
Buku My Own
World memang hadir ditengah tren hidupnya kembali dunia mewarnai bagi
orang dewasa. Sebelum muncul tren ini beragam penelitian menjelaskan bahwa
dengan mewarnai dapat mengurangi beban stress yang kerap orang dewasa alami
akibat tuntutan pekerjaan atau masalah lain.
Namun, Tria
menambahkan pelanggan buku karyanya memiliki pengalaman yang beragam. Tak hanya
penghilang stres bahkan bisa juga menjadi penghilang trauma.
“Kami banyak
mendapatkan testimoni yang tidak terduga. Ada seorang sukarelawan bencana juga
yang mengatakan dengan mewarnai dapat mengurangi trauma saat dirinya membantu
para korban,” kata perempuan yang kini berprofesi sebagai konsultan komunikasi
tersebut.
Bagi Tria sendiri
mewarnai dapat mendatangkan ide-ide baru yang membuatnya lebih kreatif dalam
bekerja.
“Kalau aku sendiri merasa dengan mewarnai aku lebih kreatif karena kerjaan aku juga menuntut untuk selalu membuat ide baru dengan kegiatan ini ternyata sangat membantu,” ujar Tria.
Manfaat tersebut
menurut Tria dapat dirasakan karena banyak hal menyenangkan dari kegiatan
mewarnai. Pertama dalam mewarnai tidak ada keterikatan dengan aturan yang harus
dijalankan serta waktu yang diberikan.
Contohnya dalam dunia
nyata singa mutlak memiliki warna kulit dan bulu coklat di dunia mewarnai kita
bisa sesuka hati memberi warna yang kita inginkan. Kemudian tidak ada tuntutan
waktu dalam menyelesaikan satu gambar tersebut.
![]() |
| Karya Lidwina Maria |
Selain itu dengan
mewarnai kita dapat melampiaskan seluruh emosi baik dan buruk yang kita miliki.
Hal ini diyakini Tria karena kekuatan warna yang digunakan.
“Selain itu kegiatan
ini fun banget deh, bisa dirasakan bagi siapa aja tidak
mengenal usia dan gender,” kata Tria.
Untuk alat mewarnai
Tria membagi sedikit tips memilihnya. Pertama yang harus dilihat adalah bidang
atau luas gambar yang akan diwarnai. Setiap alat warna akan memiliki kekurangan
dan kelebihan tergantung pada gambar.
Untuk jenis pensil
warna sangat cocok dipakai untuk memberikan gradasi yang halus dan lebih
leluasa masuk pada bidang yang kecil. Pensil warna sama dengan spidol. Bedanya
spidol akan memberikan gradasi yang lebih mencolok.
Selain itu untuk
crayon sebaiknya digunakan pada bidang yang lebar. Terakhir cat air akan baik
digunakan untuk latar belakang gambar. Menggunakan cat air tak harus dengan
kuas, media apapun seperti spons juga dapat digunakan untuk menghasilkan hasil
yang terbaik.
Sementara itu Psikolog
klinis dan terapis, Liza Marielly Djaprie mengatakan mewarnai masuk dalam
kategori art therapy. Hal ini disebabkan dengan mewarnai, otak kanan yang
terbiasa rasional, mengurai masalah menjadi sejenak beristirahat sebentar dengan
suasana seni.
“Banyak ya sebenarnya,
art therapy ini. Pokoknya hal-hal menyangkut seni seperti merajut, menulis,
melukis, dan yang lainnya. Dalam mewarnai ini selain unsur terapi seni ada juga
seni bermain,” kata Liza.
Pilihan pada jenis
terapi ini biasanya sangat dipengaruhi dengan minat dan kebiasaan seseorang
yang sudah terbentuk. Misalnya, jika sekarang orang dewasa gemar mewarnai pasti
dahulu kecilnya juga yang senang dengan mewarnai atau bentuk seni lain.
Dengan mewarnai
permainan stimulasi perasaan kita jadi lebih tersampaikan dengan baik. Misalnya
untuk menuangkan kesedihan dengan warna biru, hijau untuk ketenangan, merah
untuk semangat dan yang lainnya sesuai dengan perasaan masing-masing individu
melihat warna.
“Intinya terapi tidak
bisa mengikuti tren, jika sekarang sedang banyak yang mewarnai dan jiwa kita
bukan di seni kita juga tidak boleh memaksakan. Nantinya malah jadi pemicu
stress. Kenali diri Anda dahulu dengan baik dan pilih media terapi yang pas,”
ujar Liza.
Terakhir Liza juga
mengatakan menikmati kehidupan sosial juga bisa menjadi terapi dalam
menghilangkan kejenuhan terhadap aktivitas pekerjaan.






0 komentar